Jumat, 25 November 2011

Akad Jual Beli

Akad Jual Beli

A. Pengertian

Secara bahasa al-bai’ atau jual beli adalah menukarkan sesuatu dengan sesuatu. Adapun menurut istilah al-bai’ adalah menukarkan harta dengan harta melalui tata cara tertentu, atau mempertukarkan sesuatu yang disenangi dengan sesuatu yang lain melalui tata cara tertentu yang dapat dipaham sebagai al-bai’, seperti melalui ijab dan ta’athi (saling menyerahkan).

B. Dasar Hukum Jual Beli

Surat Al-baqarah ayat 275

3 ¨@ymr&ur ª!$# yìøt7ø9$# tP§ymur (#4qt/Ìh9$#

Artinya : Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.. (Qs : Al-Baqarah, ayat 275)

C. Rukun dan Syarat Jual Beli

Adapun rukun jual beli yang telah disepakati oleh para ulama fiqih yaitu :

- pihak penjual

- pihak pembeli

- shigat jual beli

- dan obyek jual beli

Syaratnya:

  1. Penjual dan pembeli

1) Berakal (berakal dan baligh)

2) Penjual dan pembeli orang yang berbeda

b. Ijab Qabul

1) Kerelaan

Terhadap transaksi yg bersifat mengikat salah satu pihak seperti: wasiat, hibah, dan wakaf tdk perlu qabul, cukup dg ijab saja.

Syarat ijab qabul:

a) Baligh dan berakal

b) Qabul hrs sesuai ijab

c) Ijab dan qabul dilakukan dalam satu majelis

c. Syarat barang yg dijualbelikan

a) Barang tersebut ada, atau ada kesanggupan penjual untuk mengadakan barang tersebut

b) Dapat dimanfaatkan atau dimanfaatkan orang lain

c) Dapat diserahkan saat akad berlangsung

d. Syarat nilai tukar, atau harga barang:

a) al-tsman (harga pasar), syaratnya:

  1. Harga yg disepakati hrs jelas jumlahnya.
  2. Dapat diserahkan pada waktu akad

b) As-Syir (modal barang yg diperjual belikan)

c) Syarat lain:

  1. Syarat sah jual beli:

a) Terhindar dari cacat

b) Benda bergerak, langsung boleh langsung dikuasai pembeli

2. Pelaksanaan jual beli:

a) Penjual dan pembeli mempunyai kekuasaan utk melakukan jual beli

b) Barang yg diperjual belikan sah, bukan yang dilarang

D. Unsur-Unsur Kelalaian dalam Jual Beli

Kelalaian dalam jual beli dapat terjadi ketika akad berlangsung , penyerahan barang maupun penyerahan uang. Setiap kelalaian (human error) pasti ada resiko yang harus ditanggung penjual maupun pembeli. Untuk barang diantar tdk tepat waktu, atau rusak, resikonya adalah harus ganti rugi pihak lalai. Apabila barang itu bukan pemilik yang sah dari penjual, maka pihak yang lalai harus membayar ganti rugi

E. Bentuk-Bentuk Jual Beli

1. Jual beli yang sah

Jual beli sahih apabila jual beli memenuhi rukun yang ditentukan oleh syara’, bukan milik orang lain, dan tidak tergantung dngan khiyar.

2. Jual beli batal

Jual beli batal apabila tdk memenuhi salah satu atau semua syarat rukun di atas, atau tidak disyari’atkan. Seperti jual beli anak-anak, jual beli orang gila, atau barang yang dijual belikan termasuk barang haram. Termasuk jual beli tipuan. Jual beli brg yg blm jelas. Juga jual beli sesuatu yg tdk ada, brg yg tdk dpt diserahterimakan yg mengandung penipuan dan jual beli najis, seperti anjing, babi, dan bangkai.

F. Macam-Macam Jual Beli Khusus dan Aplikasinya dalam Lembaga Keuangan Syari’ah

a. Jual Beli Murabahah

Murabahah adalah jual beli komoditas dimana penjual memberikan informasi kepada pembeli tentang harga pokok pembelian barang dan tingkat keuntungan yang diinginkan.

Adapun jenis jual beli ini ada dua macam, yaitu muqayyadah yang artinya pertukaran atau jual beli yang riil asset dengan riil asset kembali seperti pertukaran pakaian dengan bahan makanan. Dan yang kedua muthlaq, yaitu pertukaran barang riil asset dengan alat tukar yang sah seperti membeli computer dengan uang senilai 3 juta rupiah.

Syarat dan rukun jual beli murabahah

- mengetahui harga pokok

- adanya kejelasan margin

- modalnya ada di padanan di pasaran

- objek transaksi dan alat pembayaran bukan barang ribawi

- harus sah adanya

- adanya kepercayaan

b. Jual Beli Salam

Bai’ salam adalah akad jual beli pesanan di antara pembeli dan penjual dengan sifat pembayarannya harus tunai atau dibayar dimuka.

Rukun bai’ salam

- penjual

- pembeli

- shigat

- modal

- tipe barang

-

c. Jual Beli Istishna

Yaitu akad jual beli yang berbentuk pesanan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang sifat pembayarannya boleh tunai, cicilan. Adapun rukunya tidak jauh beda dengan bai’ salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar